Rabu, 30 Desember 2015

Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan



PERAN SERTA MASYARAKAT
DALAM PENDIDIKAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Manajemen Pembiayaan Pendidikan
Dosen Pengampu Fatkuroji, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 2:
                                                Romdonah                  (1403036073)
                                                Ismi Nur Lailil M        (1403036075)
                                                Upik Dwi Kurniasih    (1403036082)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015






                                 I.          PENDAHULUAN
                 Pendidikan memiliki peranan penting dalam proses peningkatan      kualitas sumber daya manusia, selain itu dengan pendidikan dapat diwujudkan          cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga terpeliharanya    kelangsungan pembangunan untuk menuju kejayaan, keluar dari kebodohan      dan kemiskinan. Dengan demikian pendidikan mutlak  dilaksanakan,          ditumbuhkan dan dikembangkan.
                 Pendidikan bukan hanya kewajiban pemerintah, sekolah, dan guru saja,      tetapi juga menjadi tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Masyarakat   diharapkan peran sertanya dalam melaksanakan dan menyelenggarakan    pendidikan, terutama dalam mendidik moral, norma, dan etika yang sesuai      dengan agama dan kesepakatan masyarakat. Anda tentunya paham,            siswa belajar di sekolah dalam waktu terbatas, sedangkan waktu terbanyak ada             di rumah dan masyarakat.
                 Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa pendidikan merupakan masa      depan bangsa. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban bagi semua untuk       memikul tanggung jawab bersama dalam menyiapkannya menghadapi masa           depan. Di sinilah peran penting masyarakat secara aktif dalam      penyelenggaraan pendidikan dengan menyumbangkan tenaga, dana, dan    pikiran serta bentuk-bentuk peran serta lain bagi terselenggaranya pendidikan           yang berkualitas.
                 Untuk mencapai fungsi dan tujuan itu salah satu unsur yang tidak dapat     ditinggalkan adalah peran serta masyarakat. Peran serta masyarakat menjadi             penting karena pendidikan merupakan kegiatan yang berlangsung di tengah            masyarakat itu sendiri, bahkan dilakukan oleh masyarakat dan dimanfaatkan     pula oleh masyarakat dan dapat dikatakan berhasil atau tidaknya pendidikan           itu dipengaruhi oleh masyarakat dan hasil pendidikan akan mempengaruhi masyarakat. Pengaruh masyarakat terhadap pendidikan tidak saja terhadap lembaga pendidikan saja, tetapi juga terhadap individu perserta didik (Bimo   Walgito, 1977:49).
                 Berdasarkan uraian diatas, makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai peran serta masyarakat dalam pendidikan.


                              II.          RUMUSAN MASALAH
1.  Apa pengertian peran serta masyarakat dalam pendidikan?
2. Apa saja peran serta masyarakat dalam bentuk dana dan daya dalam pendidikan?

                           III.          PEMBAHASAN
1. Pengertian Peran Serta Masyarakat
                             Peran serta masyarakat dalam pendidikan adalah aktivitas yang       dilakukan oleh sekelompok orang dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memajukan pendidikan dengan cara-cara tertentu. Kelompok orang yang       dimaksud adalah dapat berupa masyarakat yang berhubungan langsung dengan            pendidikan seperti orang tua siswa yang tergabung dalam komite sekolah, masyarakat luas yang tergabung dalam dewan pendidikan, dunia usaha seperti badan-badan usaha yang dapat berpartisipasi dalam program Manajemen Berbasis Sekolah, penyelenggara pendidikan nonpemerintah, dan sebagainya.[1]
                             Keluarga dan masyarakat bukan lagi pihak yang pasif hsnys penerima keputusan-keputusan dalam penyelenggaraan pendidikan. Mereka harus aktif menentukan dan membuat program bersama sekolah dan pemerintah.
                             Shield (1994) menyatakan bahwa reformasi pendidikan harus sampai pada hubungan antara sekolah dengan keluarga dan sekolah dengan masyarakat dengan cara melibatkan secara aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolah baik yang terkait langsung dengan kegiatan pembelajaran maupun non intruksional.
                             Seperti yang dikemukakan Clark (1989) bahwa terdapat dua jenis pendekatan untuk mengajak orang tua dan masyarakat berpartisipasi aktif dalam pendidikan. Pertama,  pendekatan scool-based dengan cara mengajak orang tua siswa datang ke sekolah melalui pertemuan-pertemuan, konferensi, diskusi guru-orang tua, dan mengunjungi anaknya saat sedang belajar disekolah. Kedua, orang tua membantu anaknya belajar dirumah bersama dengan guru yang berkunjung ke rumah (home-based).[2]


     2. Peran Serta Masyarakat dalam Dana dan Daya Pendidikan
     Ada bermacam-macam tingkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan. Peran serta tersebut dapat diklasifikasikan dalam 7 tingkatan, yang dimulai dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi. Tingkatan tersebut terinci sebagai berikut :
1.      Peran serta dengan menggunakan jasa yang tersedia. Jenis PSM ini merupakan jenis paling umum. Masyarakat hanya memanfaatkan jasa sekolah dengan memasukkan anak ke sekolah;
2.      Peran serta dengan memberikan kontribusi dana, bahan, dan tenaga. Masyarakat berpartisipasi dalam perawatan dan pembangunan fisik sekolah dengan menyumbangkan dana, barang dan atau tenaga;
3.      Peran serta secara pasif. Artinya menyetujui dan menerima apa yang diputuskan oleh sekolah (komite sekolah), misalnya komite sekolah memutuskan agar orang tua membayar iuran bagi anaknya yang bersekolah dan orangtua menerima keputusan tersebut dengan mematuhinya;
4.      Peran serta melalui adanya konsultasi. Orangtua datang ke sekolah untuk berkonsultasi tentang masalah pembelajaran yang dialami anaknya;
5.      Peran serta dalam pelayanan. Orang tua/masyarakat terlibat dalam kegiatan sekolah, misalnya orangtua ikut membantu sekolah ketika ada studi banding, kegiatan pramuka, kegiatan keagamaan, dan lain sebagainya;
6.      Peran serta sebagai pelaksana kegiatan yang didelegasikan/dilimpahkan. Misalnya, sekolah meminta orangtua/masyarakat untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya pendidikan, masalah gender, gizi dan lain sebagainya.
7.      Peran serta dalam pengambilan keputusan. orangtua/masyarakat terlibat dalam pembahasan masalah pendidikan (baik akademis maupun non akademis) dan ikut dalam proses pengambilan keputusan dalam rencana pengembangan sekolah.
     Dalam Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1992 BAB III pasal 4 peran serta / partisipasi maysarakat dapat berbentuk:
1.    Pendirian dan penyelenggaraan satuan pendidikan pada jalur pendidikan sekolah atau jalur pendidikan luar sekolah, pada semua jenis pendidikan kecuali pendidikan kedinasan, dan pada semua jenjang pendidikan di jalur pendidikan sekolah;
2.    Pengadaan dan pemberian bantuan tenaga kependidikan untuk melaksanakan atau membantu melaksanakan pengajaran, pembimbingan dan/atau pelatihan peserta didik;
3.    Pengadaan dan pemberian bantuan tenaga ahli untuk membantu pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar dan/atau penelitian dan pengembangan;
4.    Pengadaan dan/atau penyelenggaraan program pendidikan yang belum diadakan dan/atau diselenggarakan oleh Pemerintah untuk menunjang pendidikan nasional;
5.    Pengadaan dana dan pemberian bantuan yang dapat berupa wakaf, hibah, sumbangan, pinjaman, beasiswa, dan bentuk lain yang sejenis;
6.    Pengadaan dan pemberian bantuan ruangan, gedung, dan tanah untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar;
7.    Pengadaan dan pemberian bantuan buku pelajaran dan peralatan pendidikan untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar;
8.    Pemberian kesempatan untuk magang dan/atau latihan kerja;
9.    Pemberian bantuan manajemen bagi penyelenggaraan satuan pendidikan dan pengembangan pendidikan nasional;
10.                        Pemberian pemikiran dan pertimbangan berkenaan dengan penentuan kebijaksanaan dan/atau penyelenggaraan pengembangan pendidikan;
11.                        Pemberian bantuan dan kerjasama dalam kegiatan penelitian dan pengembangan; dan
12.                        Keikutsertaan dalam program pendidikan dan/atau penelitian yang diselenggarakan oleh Pemerintah di dalam dan/atau di luar negeri.
     Resbin L. Sihite; mengemukakan tujuh peran serta masyarakat dalam pendidikan yaitu:
1.    Sebagai sumber pendidikan
2.    Sebagai pelaku pendidikan
3.    Pelaksana pendidikan
4.    Pengguna hasil pendidikan
5.    Perencanaan pendidikan
6.    Pengawasan pendidikan
7.    Evaluasi program pendidikan.
     Sedangkan Umar Tirtarahardja dan La Sulo (2005:179) mengemukakan kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yaitu :
1.    mempunyai masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan,
2.    peran dan fungsi edukatif, dan
3.    masyarakat sebagai sumber belajar.[3]
     Secara terinci manfaat hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat adalah sebagai berikut;
Bagi Lembaga Pendidikan
Bagi Masyarakat
1.Memperbesar dorongan wawasan diri.
2. Memudahkan memperbaiki pendidikan.
3. Memperbesar usaha meningkatkan profesi pengajar.
4. Konsep masyarakat tentang guru/dosen menjadi benar.
5. Mendapat koreksi dari kelompok masyarakat.
6. Mendapat dukungan moral dari masyarakat.
7. Memudahkan meminta bntuan dari masyarakat.
8. Memudahkan pemakaian media pendidikan masyarakat.
9. Memudahkan pemanfaatan narasumber.
1. Tahu hal-hal persekolahan dan inovasinya.
2. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih mudah diwujudkan.
3. Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan.
4. Melakukan usul-usul terhadap lembaga pendidikan.[4]
    
     Seperti sudah diuraikan diatas, sekolah memanfaatkan hubungan dengan masyarakat sebagai mempertahankan hidupnya dan sebagian untuk melayani masyarakat. Faktor-fktor pendukung ini dapat diperoleh kalau manajer pendidikan mampu mengadakan komunikasi dan kerja sama yang baik dengan masyarakat. Dan untuk mengikutsertakan masyarakat dalam pendidikan sekolah melalui tokoh masyarakat yang aktif agar dalam pertemuan mereka dapat mengadu pendapat, bertukar pikiran, untuk menemukan alternatif peningkatan pendidikan, keputusan diambil secara musyawarah untuk memperoleh alternatif yang baik.[5]













  


                      IV.               KESIMPULAN
~        Peran Serta Masyarakat sangat penting dalam pendidikan, karena masyarakat dapat ikut serta dalam melancarkan proses pembelajaran dalam pendidikan.
~        Peran serta masyarakat dalam pendidikan adalah aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memajukan pendidikan.
~        7 tingkatan, yang dimulai dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi. Tingkatan tersebut terinci sebagai berikut: Peran serta dengan menggunakan jasa yang tersedia, Peran serta dengan memberikan kontribusi dana, bahan, dan tenaga; Peran serta secara pasif, Peran serta dalam pelayanan, Peran serta sebagai pelaksana kegiatan yang didelegasikan/dilimpahkan, Peran serta dalam pengambilan keputusan.
~        Resbin L. Sihite; mengemukakan tujuh peran serta masyarakat dalam pendidikan yaitu: Sebagai sumber pendidikan, sebagai pelaku pendidikan, pelaksana pendidikan, pengguna hasil pendidikan, perencanaan pendidikan, pengawasan pendidikan, evaluasi program pendidikan.

                V.  PENUTUP
Demikian makalah ini kami buat,semoga dapat memberikan manfaat kepada pembaca pada umumnya, dan dapat memberikan suatu pemahaman kepada pemakalah secara khususnya.
Sekian dari kami apabila ada kesalahan atau kekurangan dalam penulisan makalah ini,kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan. Dari kami minta maaf dan atas perhatian pembaca kami mengucapkan terima kasih.



[1] Nurhattati Fuad, Manajemen Pendidikan Berbasis Masyarakat, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 121
[2] Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2003), hlm. 125-126
[4] Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta; Rineka Cipta, 2004),  hlm. 184.
[5] Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, hlm. 185-186.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar