Rabu, 30 Desember 2015

Konsep Pendidikan




KONSEP PENDIDIKAN

I.PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Belajar mengajar merupakan hal yang melekat erat pada mahluk hidup. Semua manusia yang hidup di dunia pasti pernah mengenyam pendudikan yang meliputi belajar mengajar untuk menata diri menjadi lebih dari yang sebelumnya, karena dengan pendidikanlah manusia dapat menjalani kehidupan yang beradap. Islam pun mempunyai pandangan khusus mengenai pendidikan, pandangan tersebut  meliputi paradigmanya ilmu pengetahuan, proses, materi, dan tujuan pembelajaran. Hal itu merupakan cirri khas pendidikan Islam, yang tidak dimiliki oleh pendidikan lainya. Alam dan segala isinya dalam pandangan Islam termasuk hukum alam itu sendiri adalah ciptaan Allah, Maka seluruh system dan interaksi yang berlaku padanya terkait atau tidak dapat di lepaskan dari kemahabesaran Tuhan. Eksistensi segala sesuatu yang menjadi objek kajian manusia dalam menggali ilmu pengetahuan baik yang bersifat empiris maupun tidak adalah berasal dari Allah dan di atur olehnya. Sehingga pendidikan menjadi hal yang penting untuk di pelajari.


B.RUMUSAN MASALAH
1.     Apa tujuan dari konsep pendidikan?
2.     Apa ayat Al-Qur’an tentang konsep pendidikan?
3.     Apa hadits tentang konsep pendidikan?
4.     Bagaimana tafsir Al-Qur’an tentang konsep pendidikan?
5.     Bagaimana penjelasan hadits tentang konsep pendidikan?
6.     Bagaimana kontekstualisasi isi ayat dan hadits yang terkait?




II.PEMBAHASAN
1.Tujuan konsep pendidikan
Pada dasarnya, sistem pendidikan Islam didasarkan pada sebuah kesadaran bahwa setiap Muslim wajib menuntut ilmu dan tidak boleh mengabaikannya. Banyak nash al-Qur’an maupun hadits Nabi yang menyebutkan juga keutamaan mencari ilmu dan orang-orang yang berilmu.  Sesungguhnya motivasi seorang Muslim untuk mencari ilmu adalah dorongan ruhiyah, bukan untuk mengejar faktor duniawi semata. Seorang Muslim yang giat belajar karena terdorong oleh keimanannya, bahwa Allah Swt sangat cinta dan memuliakan orang-orang yang mencari ilmu dan berilmu di dunia dan di akhirat.
Betapa pentingnya pendidikan, karena hanya dengan proses pendidikanlah manusia dapat mempertahankan eksistensinya sebagai manusia yang mulia, melalui pemberdayaan potensi dasar dan karunia yang telah diberikan Allah. Apabila semua itu dilupakan dengan mengabaikan pendidikan, manusia akan kehilangan jatidirinya.
Konsep pendidikan tidak hanya menekankan kepada pengajaran yang berorientasi kepada intelektualitas penalaran, melainkan lebih menekankan pada pembentukan keribadian yang utuh dan bulat.






2.Ayat Al-Qur’an tentang konsep pendidikan
          Ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan konsep pendidikan ialah QS.Al-Isro’ ayat 24 dan QS.Asy-Syu’aro’ ayat18.
a. QS.Al-Isro’ ayat 24
http://c00022506.cdn1.cloudfiles.rackspacecloud.com/17_24.png 




Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya  dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku ! sayangilah keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."
b. QS.Asy-Syu’aro’ ayat18
http://c00022506.cdn1.cloudfiles.rackspacecloud.com/26_18.png


Dia( Fir'aun ) menjawab: "Bukankah kami telah mengasuhmu dalam lingkungan (keluarga) kami, waktu engkau masih kanak-kanak dan engkau tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.






3.Hadist tentang konsep pendidikan

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِي الله عَنْه اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا رَجُلٌُ يَمْشِي فَاشْتَدَّ عَلَيْهِ العَطَشُ فَنَزَلَ بِئْرًا فَشَرِبَ مِنْهَا ثُمَّ خَرَجَ فَاِذَا هُوَ بِكَلْبٍ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ العَطَشِ فَقَالَ لَقَدْ بَلَغَ هَذَا مِثْلُ الَّذِي بَلَغَ بِي فَمَلاَ خُفَّهُ ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيْهِ ثُمَّ رَقِيَ فَسَقَى الكَلْبَ فَشَكَرَ اللهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ قَالُوا يَارَسُوْلَ اللهِ وَإِنَّ لَنَا فِي البَهَا ئِمِ أَجْرًا قَالَ فِي كُلِّ كَبِدٍرَطْبَةٍ أَجْرٌ (اخرجه البخاري في كتاب المشقات

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: ”Ketika seorang laki-laki sedang berjalan-jalan, tiba-tiba ia merasakan sangat haus sekali. Kemudian ia menemukan sumur lalu ia masuk kedalamnya dan minum, kemudian ia keluar (dari sumur) kemudian datang seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya ia menjilati tanah karena sangat haus, lelaki itu berkata: anjing sangat haus sebagaimana aku, kemudian ia masuk kedalam sumur lagi dan ia memenuhi sepatunya (dengan air) kemudian (ia naik lagi) sambil menggigit sepatunya dan ia memberi minum anjing itu kemudian Allah bersyukur kepadanya dan mengampuninya. Sahabat bertanya: ”Wahai Rasulullah, adakah kita mendapat pahala karena menolong hewan?”, Nabi menjawab: ”Disetiap yang mempunyai limpa hidup ada pahalanya.”(HR. Abu Abdillah Muhammad bin Ismail al-Bukhori al-Ju’fi)
                                                       





4.Tafsir Al-Qur’an tentang konsep pendidikan
A.QS.AL-Isro’ ayat 24
                   Berdasarkan ayat di atas, tampaknya yang menjadi titik sentral dalam masalah bir al-walidain adalah anak, maka posisi orang tua sebagai pendidik tidak menjadi bahasan utama. Hal ini bisa disebabkan adanya suatu anggapan bahwa orang tua tidak akan melalaikan kewajibannya dalam mendidik anak.
                   Menurut Said Qutub orang tua itu tidak perlu lagi dinasehati untuk berbuat baik kepada anak, sebab orang tua tidak akan pernah lupa akan kewajibannya dalam berbuat baik kepada anaknya. Sedangkan anak sering lupa akan tanggung jawabnya terhadap orang tua. Ia lupa pernah membutuhkan asuhan dan kasih sayang orang tua dan juga lupa akan pengorbanannya. Namun demikian anak perlu melihat ke belakang untuk menumbuh-kembangkan generasi selanjutnya.  Jadi mempelajari cara orang tua dalam mendidik anak menjadi hal yang perlu dipertimbangkan.
                   Hal pertama yang teranalisa dalam penjelasan ayat tersebut adalah kewajiban orang tua untuk memperlakukan anak dengan baik. Hal ini dapat dilihat dalam penafsiran ayat   wa bilwalidaini ihsana. Dalam penafsiran penggalan ayat tersebut, anak dituntut berbuat baik kepada kedua orang tua disebabkan orang tua telah berbuat ihsan kepada anak; mengandung selama sembilan bulan, memberikan kasih sayang dan perhatian sejak dari proses kelahiran hingga dewasa.
                   Dengan demikian, perintah anak untuk berbuat ihsan kepada orang tua menjadi wajib dengan syarat orang tua telah terlebih dahulu berbuat ihsan kepadanya. Ihsan orang tua terhadap anak sangat urgen sebab seorang anak yang dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah tidak berdaya,  tidak tahu apa-apa, dan perlu pertolongan orang lain. Untuk mengatasi ketidakberdayaannya, anak sangat bergantung sepenuhnya kepada orang tua dan menunggu bagaimana arahan dan didikan yang akan diberikan kepadanya.

b.QS.Asy-Syu’aro’
Tatkala Musa dan Harun diperkenankan menghadap Fir’aun dan menegaskan kepadanya bahwa mereka berdua adalah Rasul Allah pencipta alam semesta dan meminta supaya Bani Isroil dibebaskan Dri perbudakan dan di izinkan meninggalkan Mesir,Fir’aun sangat terkejut dan merasa tercengang ia menjadi heran mengapa keduanya brgitu berani menentang kekuasaannya,sedangkan dia sendiri menganggap dirinya Tuhan bagi rakyatnya,termasuk dalam hal ini Bani Israil.kemudian Musa dan Harun juga menuntut pembebasan semua Bani Israil dari cengkraman pembudakan.
          Fir’aun heran mengapa Musa sampai berani mengemukakan dua hal yang amat tidak masuk akal itu? Fir’aun mengetahui benar bahwa Musa adalah anak asuhnya sendiri.semenjak kecil,dia dididik dan dibesarkan dalam istananya.Fir’aun mengetahui pula bahwa setelah dewasa ,Musa pernah membunuh seorang rakyatnya yang dekat dengannya,yaitu tukang masaknya sendiri ketika ia berkelahi dengan salah seorang Bani Israil.Fir’aun juga heran mengapa Musa dengan riwayat hiduo seperti itu ,berani menentang kekuasaanya dab menuntut hal yabg tidak masuk akal menurut pendapatnya.
          Dengan nada yang keras dan rasa amarah yang tak tertahan,Fir’aun menjawab,:”bukankah engkau telah kami asuh dan kami didik semenjak kecil? Kami selamatkan kamu dari pembunuhan dimana pada waktu itu kami memerintahkan agar setiap anak laki-laki Bani Israil harus dibunuh.
5.Penjelasan Hadist mengenai konsep pendidikan
Dari hadist di atas menerangkan bahwa apabila kita berbuat baik kepada sesama makhluk Allah SWT walaupun perbuatan tersebut hanya sebesar biji jagung, maka perbuatan kita akan mendapat pahala dan ridho Allah SWT. Misalnya memberi minum hewan yang najis.

Sehingga dapat dijelaskan bahwa pendidikan metode kisah atau cerita ini dapat menimbulkan kesan mendalam pada jiwa seorang anak didik, sehingga dapat membuka hati nuraninya dan berupaya melakukan hal-hal yang baik dan menjauhkan dari perbuatan yang buruk sebagai dampak dari kisah itu, apalagi penyampaikan kisah-kisah tersebut dilakukan dengan cara menyentuh hati dan perasaan. Al-Qur’an mempergunakan meode cerita untuk seluruh pendidikan dan bimbingan yang mencakup seluruh metodologi pendidikannya, yaitu untuk pendidikan mental, akal dan jasmani serta menaruh jaringan-jaringan yang berlawanan yang terdapat didalam jiwanya itu, pendidikan melalui teladan dan pendidikan melalui nasehat. Oleh karena itu, cerita merupakan kumpulan bimbingan yang sangat baik.




6.kontekstualisasi isi ayat dan hadits
            Seperti yang sudah kita ketahui diatas pada intinya konsep pendidikan yang harus diutamakan ialah pendidikan karakter yang saat ini sangat dibutuhkan sekali mengingat moralitas anak bangsa sudah luntur.pendidikan karakter meliputi sikap dan kepribadian seseorang.adapun yang disebutkan dalam ayat diatas ialah sikap hormat dan patuh kita terhadap orang tua.ini salah satu contoh pendidikan karakter.selain berbakti kepada orang tua,pendidikan karakter juga mengajarkan bagaimana kita harus meningkatkan keimanan,ketakwaan, saling tolong menolong,cara hidup bermasyarakat juga mengarahkan kita semua agar menghindari sifat tercela seperti iri dengki,korupsi,penipuan ataupun kesombongan yang mana diatas sifat sombong diperlihatkan Fir’aun dengan cara dia mengaku sebagai Tuhan dan wajib disembah oleh rakyatnya. Maka seorang Musa pun berani melawannya walaupun dulu pernah diasuh oleh keluarga istana Fir’aun karena tindakan Fira’aun suda jelas keterlaluan. proses pendidikan melalui pengkisahan juga dinilai akan lebih efektif untuk di gunakan dalam penyampaian ilmu.kita semua berharap konsep pendidikan yang dikemas di Negara kita mampu memberikan efek yang signifikan terhadap perilaku masyarakatnya.
III. KESIMPULAN
Pada dasarnya konsep pendidikan secara lengkap dan bervariasi sudah di terangkan di dalam ayat – ayat AlQuran dan hadis. Namun semua itu merujuk pada satu hal yang sama yaitu menyatakan bahwa pendidikan sangatlah penting, apalagi banyak ayat - ayat dan hadis yang sampai menekankan pendidikan karakter tersebut.
                                               
IV. PENUTUP
Sekian makalah yang dapat kami susun. Apabila ada kesalahan dan kekurangan kami mohon ma’af yang setulus-tulusnya.


DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Agama RI.2010.AL-QUR'AN DAN TAFSIRNYA (edisi yang disempurnakan).Jakarta:Lentera Abadi.
Juwariyah.2010.Hadis Tarbawi.Yogyakarta:Penerbit Teras
Kadar M Yusuf.2013.Tafsir Tarbawi.Jakarta:Amzah
www.bing.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar