PERAN
SERTA MASYARAKAT
DALAM
PENDIDIKAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah:
Manajemen Pembiayaan Pendidikan
Dosen Pengampu Fatkuroji, M.Pd.
Disusun
Oleh Kelompok 2:
Romdonah (1403036073)
Ismi
Nur Lailil M (1403036075)
Upik
Dwi Kurniasih (1403036082)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
I.
PENDAHULUAN
Pendidikan
memiliki peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, selain itu dengan pendidikan dapat
diwujudkan cita-cita mencerdaskan
kehidupan bangsa sehingga terpeliharanya kelangsungan
pembangunan untuk menuju kejayaan, keluar dari kebodohan dan kemiskinan. Dengan demikian pendidikan
mutlak dilaksanakan, ditumbuhkan dan dikembangkan.
Pendidikan bukan hanya kewajiban
pemerintah, sekolah, dan guru saja, tetapi
juga menjadi tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Masyarakat diharapkan peran sertanya dalam melaksanakan
dan menyelenggarakan pendidikan,
terutama dalam mendidik moral, norma, dan etika yang sesuai dengan agama dan kesepakatan masyarakat.
Anda tentunya paham, siswa
belajar di sekolah dalam waktu terbatas, sedangkan waktu terbanyak ada di rumah dan masyarakat.
Sebagaimana kita ketahui bersama,
bahwa pendidikan merupakan masa depan
bangsa. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban bagi semua untuk memikul tanggung jawab bersama dalam
menyiapkannya menghadapi masa depan.
Di sinilah peran penting masyarakat secara aktif dalam penyelenggaraan pendidikan dengan menyumbangkan tenaga, dana,
dan pikiran serta bentuk-bentuk peran
serta lain bagi terselenggaranya pendidikan yang
berkualitas.
Untuk mencapai fungsi dan tujuan itu salah satu unsur yang tidak dapat ditinggalkan adalah peran serta masyarakat.
Peran serta masyarakat menjadi penting
karena pendidikan merupakan kegiatan yang berlangsung di tengah masyarakat itu sendiri, bahkan
dilakukan oleh masyarakat dan dimanfaatkan pula
oleh masyarakat dan dapat dikatakan berhasil atau tidaknya pendidikan itu dipengaruhi oleh masyarakat dan
hasil pendidikan akan mempengaruhi masyarakat.
Pengaruh masyarakat terhadap pendidikan tidak saja terhadap lembaga pendidikan saja, tetapi juga terhadap
individu perserta didik (Bimo Walgito,
1977:49).
Berdasarkan uraian diatas,
makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai
peran serta masyarakat dalam pendidikan.
II.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian peran serta masyarakat
dalam pendidikan?
2.
Apa saja peran serta masyarakat dalam bentuk dana dan daya dalam pendidikan?
III.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat dalam pendidikan adalah aktivitas
yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam bidang
pendidikan dengan tujuan untuk memajukan pendidikan dengan cara-cara tertentu.
Kelompok orang yang dimaksud adalah dapat berupa masyarakat yang berhubungan
langsung dengan pendidikan seperti orang tua siswa yang
tergabung dalam komite sekolah, masyarakat luas yang tergabung
dalam dewan pendidikan, dunia usaha seperti badan-badan usaha
yang dapat berpartisipasi dalam program Manajemen Berbasis Sekolah,
penyelenggara pendidikan nonpemerintah, dan sebagainya.[1]
Keluarga dan masyarakat bukan lagi pihak yang
pasif hsnys penerima keputusan-keputusan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Mereka harus aktif menentukan dan membuat program bersama sekolah dan pemerintah.
Shield (1994) menyatakan bahwa reformasi
pendidikan harus sampai pada hubungan antara sekolah dengan keluarga dan
sekolah dengan masyarakat dengan cara melibatkan secara aktif dalam
kegiatan-kegiatan sekolah baik yang terkait langsung dengan kegiatan
pembelajaran maupun non intruksional.
Seperti yang dikemukakan Clark (1989) bahwa
terdapat dua jenis pendekatan untuk mengajak orang tua dan masyarakat
berpartisipasi aktif dalam pendidikan. Pertama, pendekatan scool-based dengan cara mengajak
orang tua siswa datang ke sekolah melalui pertemuan-pertemuan, konferensi,
diskusi guru-orang tua, dan mengunjungi anaknya saat sedang belajar disekolah. Kedua,
orang tua membantu anaknya belajar dirumah bersama dengan guru yang
berkunjung ke rumah (home-based).[2]
2. Peran Serta Masyarakat dalam Dana dan
Daya Pendidikan
Ada bermacam-macam
tingkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan. Peran serta
tersebut dapat diklasifikasikan dalam 7 tingkatan, yang dimulai dari tingkat
terendah ke tingkat tertinggi. Tingkatan tersebut terinci sebagai berikut :
1. Peran serta dengan menggunakan jasa yang tersedia. Jenis PSM ini merupakan jenis paling umum. Masyarakat hanya memanfaatkan
jasa sekolah dengan memasukkan anak ke sekolah;
2. Peran serta dengan memberikan kontribusi dana, bahan, dan tenaga. Masyarakat berpartisipasi dalam perawatan dan pembangunan fisik sekolah
dengan menyumbangkan dana, barang dan atau tenaga;
3. Peran serta secara pasif. Artinya menyetujui
dan menerima apa yang diputuskan oleh sekolah (komite sekolah), misalnya komite
sekolah memutuskan agar orang tua membayar iuran bagi anaknya yang bersekolah
dan orangtua menerima keputusan tersebut dengan mematuhinya;
4. Peran serta melalui adanya konsultasi.
Orangtua datang ke sekolah untuk berkonsultasi tentang masalah pembelajaran
yang dialami anaknya;
5. Peran serta dalam pelayanan. Orang tua/masyarakat
terlibat dalam kegiatan sekolah, misalnya orangtua ikut membantu sekolah ketika
ada studi banding, kegiatan pramuka, kegiatan keagamaan, dan lain sebagainya;
6. Peran serta sebagai pelaksana kegiatan yang didelegasikan/dilimpahkan. Misalnya, sekolah meminta orangtua/masyarakat untuk memberikan penyuluhan
tentang pentingnya pendidikan, masalah gender, gizi dan lain sebagainya.
7. Peran serta dalam pengambilan keputusan. orangtua/masyarakat terlibat dalam pembahasan masalah pendidikan (baik
akademis maupun non akademis) dan ikut dalam proses pengambilan keputusan dalam
rencana pengembangan sekolah.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1992 BAB III pasal 4 peran serta /
partisipasi maysarakat dapat berbentuk:
1. Pendirian dan penyelenggaraan satuan pendidikan pada jalur pendidikan
sekolah atau jalur pendidikan luar sekolah, pada semua jenis pendidikan kecuali
pendidikan kedinasan, dan pada semua jenjang pendidikan di jalur pendidikan
sekolah;
2. Pengadaan dan pemberian bantuan tenaga kependidikan untuk melaksanakan atau
membantu melaksanakan pengajaran, pembimbingan dan/atau pelatihan peserta
didik;
3. Pengadaan dan pemberian bantuan tenaga ahli untuk membantu pelaksanaan
kegiatan belajar-mengajar dan/atau penelitian dan pengembangan;
4. Pengadaan dan/atau penyelenggaraan program pendidikan yang belum diadakan
dan/atau diselenggarakan oleh Pemerintah untuk menunjang pendidikan nasional;
5. Pengadaan dana dan pemberian bantuan yang dapat berupa wakaf, hibah,
sumbangan, pinjaman, beasiswa, dan bentuk lain yang sejenis;
6. Pengadaan dan pemberian bantuan ruangan, gedung, dan tanah untuk
melaksanakan kegiatan belajar-mengajar;
7. Pengadaan dan pemberian bantuan buku pelajaran dan peralatan pendidikan
untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar;
8. Pemberian kesempatan untuk magang dan/atau latihan kerja;
9. Pemberian bantuan manajemen bagi penyelenggaraan satuan pendidikan dan
pengembangan pendidikan nasional;
10.
Pemberian pemikiran dan
pertimbangan berkenaan dengan penentuan kebijaksanaan dan/atau penyelenggaraan
pengembangan pendidikan;
11.
Pemberian bantuan dan
kerjasama dalam kegiatan penelitian dan pengembangan; dan
12.
Keikutsertaan dalam
program pendidikan dan/atau penelitian yang diselenggarakan oleh Pemerintah di
dalam dan/atau di luar negeri.
Resbin L. Sihite; mengemukakan
tujuh peran serta masyarakat dalam pendidikan yaitu:
1. Sebagai sumber pendidikan
2. Sebagai pelaku pendidikan
3. Pelaksana pendidikan
4. Pengguna hasil pendidikan
5. Perencanaan pendidikan
6. Pengawasan pendidikan
7. Evaluasi program pendidikan.
Sedangkan Umar Tirtarahardja dan La Sulo (2005:179) mengemukakan
kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yaitu :
1. mempunyai masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan,
2. peran dan fungsi edukatif, dan
3. masyarakat sebagai sumber belajar.[3]
Secara terinci manfaat hubungan lembaga
pendidikan dengan masyarakat adalah sebagai berikut;
Bagi Lembaga
Pendidikan
|
Bagi
Masyarakat
|
1.Memperbesar
dorongan wawasan diri.
2. Memudahkan
memperbaiki pendidikan.
3.
Memperbesar usaha meningkatkan profesi pengajar.
4. Konsep
masyarakat tentang guru/dosen menjadi benar.
5. Mendapat
koreksi dari kelompok masyarakat.
6. Mendapat
dukungan moral dari masyarakat.
7. Memudahkan
meminta bntuan dari masyarakat.
8. Memudahkan
pemakaian media pendidikan masyarakat.
9. Memudahkan
pemanfaatan narasumber.
|
1. Tahu
hal-hal persekolahan dan inovasinya.
2.
Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih mudah diwujudkan.
3.
Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan.
4. Melakukan
usul-usul terhadap lembaga pendidikan.[4]
|
Seperti sudah diuraikan diatas, sekolah
memanfaatkan hubungan dengan masyarakat sebagai mempertahankan hidupnya dan sebagian
untuk melayani masyarakat. Faktor-fktor pendukung ini dapat diperoleh kalau
manajer pendidikan mampu mengadakan komunikasi dan kerja sama yang baik dengan
masyarakat. Dan untuk mengikutsertakan masyarakat dalam pendidikan sekolah
melalui tokoh masyarakat yang aktif agar dalam pertemuan mereka dapat mengadu
pendapat, bertukar pikiran, untuk menemukan alternatif peningkatan pendidikan,
keputusan diambil secara musyawarah untuk memperoleh alternatif yang baik.[5]
IV.
KESIMPULAN
~
Peran
Serta Masyarakat sangat penting dalam pendidikan, karena masyarakat dapat ikut
serta dalam melancarkan proses pembelajaran dalam pendidikan.
~
Peran serta masyarakat dalam pendidikan adalah
aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam bidang pendidikan dengan
tujuan untuk memajukan pendidikan.
~
7 tingkatan, yang
dimulai dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi. Tingkatan tersebut terinci
sebagai berikut: Peran serta dengan menggunakan jasa yang tersedia, Peran serta
dengan memberikan kontribusi dana, bahan, dan tenaga; Peran serta secara pasif,
Peran serta dalam pelayanan, Peran serta sebagai pelaksana kegiatan yang
didelegasikan/dilimpahkan, Peran serta dalam pengambilan keputusan.
~
Resbin L. Sihite;
mengemukakan tujuh peran serta masyarakat dalam pendidikan yaitu: Sebagai
sumber pendidikan, sebagai pelaku pendidikan, pelaksana pendidikan, pengguna
hasil pendidikan, perencanaan pendidikan, pengawasan pendidikan, evaluasi
program pendidikan.
V. PENUTUP
Demikian
makalah ini kami buat,semoga dapat memberikan manfaat kepada pembaca pada
umumnya, dan dapat memberikan suatu pemahaman kepada pemakalah secara
khususnya.
Sekian
dari kami apabila ada kesalahan atau kekurangan dalam penulisan makalah
ini,kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan. Dari kami minta maaf
dan atas perhatian pembaca kami mengucapkan terima kasih.
[1] Nurhattati Fuad, Manajemen Pendidikan Berbasis Masyarakat,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 121
[2] Nurkolis, Manajemen
Berbasis Sekolah, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2003), hlm.
125-126
[3] https://ratnamamina.wordpress.com/2014/01/27/peran-serta-masyarakat/ Diakses pada
tanggal 10 September 2015
[4] Made Pidarta, Manajemen
Pendidikan Indonesia, (Jakarta; Rineka Cipta, 2004), hlm. 184.
[5] Made Pidarta, Manajemen
Pendidikan Indonesia, hlm. 185-186.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar